Belitung Terkini


Tanjungpandan (WP). Jabatan Kepala Desa merupakan sebuah kepercayaan dari masyarakat yang diharapkan mampu memajukkan desa dan membawa kepada kehidupan yang lebih baik. Desa Paal Satu merupakan desa dengan karakter perkotaan yang cenderung individualis, Oleh karena itu perlu terus dipupuk rasa memiliki dan gotong royong, Demikian sambutan Bupati Belitung Ir.Darmansyah Husein saat Pelantikan Kades Paal Satu, Susanto.

Dalam menghadapi krisis global Bupati juga mengajak agar lebih kreatif, bergotong royong dan bekerjasama dengan segenap lembaga yang ada di desa seperti BPD, Kepala Dusun, tokoh masyarakat dan pemuda. Selain harus tetap peduli dengan lingkungan agar lebih terjaga dan bersih. Sampah tidak dibuang sembarangan di aliran sungai.” ujarnya.

Susanto dilantik menjadi Kepala Desa Paal Satu periode 2008-2015 berdasarkan SK Bupati N0.188.45/009/KEP/I/2009 tentang Pemberhentian Kepala Desa dan Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Hasil Pemilihan Kepala Desa Paal Satu Kecamatan Tanjungpandan Kabupaten Belitung Periode 2009-2013 yang dilantik pada hari ini, Selasa (10/02) oleh Bupati Belitung, Ir.H.Darmansyah Husein di Kantor Kepala Desa Paal Satu. Pelantikan ini juga dihadiri unsur muspida, Camat Tanjungpandan,Azhar SIp. Ketua DPRD Drs Suhardi, anggota DPD Fajar Fairy Rusni,SH, para Kepala Desa se-Kecamatan Tanjungpandan dan para tokoh masyarakat lainnya.

Pada kesempatan ini, Bupati menghimbau agar masyarakat mensukseskan Pemilu (9 April 2009) dengan menggunakan hak pilih sesuai hati nurani dan tidak golput.
Susanto dipilih oleh 1791 suara dari 4000 mata pilih sementara 4 calon lainnya, yakni Sumarsono didukung suara, Joniardi SH dengan 327 suara , Suherman dengan 1367 suara dan Firdaus dengan 384 suara. Surat suara yang sah berjumlah 4128 dan 246 surat suara yang dinyatakan tidak sah. Dari 11004 jiwa warga Desa Paal Satu, yang berhak memilih berjumlah 7636 pemilih terdiri dari 3833 laki-laki dan 2803 perempuan

Pria lulusan SMA yang dilahirkan di Batu Itam, Sijuk 14 Agustus 1958 yang lalu terpilih sebagai Kepala Desa Paal Satu untuk kedua kalinya (periode 2000-2008 dan periode 2009-2015) melalui proses pemungutan suara , 14 Desember 2008 yang lalu. Sesuai dengan Visi Misi yang dikampanyekan beberapakan waktu yang lalu, Susanto kepada Wartapraja menjelaskan bahwa Visi dan misinya adalah menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat dan memberikan pelayanan yang terbaik. Kegiatan ini diakhir dengan acara makan siang bersama dengan sejumlah warga (*)

Tanjungpandan (WP), Sebanyak 22 orang Bintara Polri yang berasal dari berbagai kesatuan se Sumatera Bagian Selatan melakukan kegiatan magang di Kabupaten Belitung, bertempat di Polres Belitung. Polres Belitung Timur mengutus 2 Bintara, Palembang 3 Bintara, Pangkalpinang 12 Bintara, dan Polres Belitung 5 Bintara. Kegiatan magang yang berlangsung selama sepekan ini diisi dengan berbagai kegiatan diantaranya penyampaian materi dan dialog langsung dengan Bupati dan Unsur Muspida Kabupaten Belitung. Penyampaian materi dan dialog dilakukan pada waktu terpisah dengan topik khusus seputar peran serta fungsi masing-masing lembaga.

Bupati Belitung Ir. H. Darmansyah Husein berkesempatan menyampaikan materi tentang Pemerintah Kabupaten Belitung pada tanggal 30 Januari 2009, sekitar pukul 09.00 WIB sampai dengan 11.30 WIB, bertempat di aula Serba Guna Polres Belitung. Adapun pokok materi yang disampaikan Bupati Belitung dihadapan 22 orang Bintara Polri ini meliputi: Kondisi Geografis, Penduduk, Kewenangan Kabupaten, Struktur Organisasi, Visi dan Misi serta Masalah dan Program Prioritas Pembangunan Kabupaten Belitung.

Khusus tentang masalah dan program prioritas pembangunan daerah, Darmansyah secara tegas mengatakan bahwa tuntutan perkembangan zaman, kompleknya kebutuhan dan persaingan hidup serta terpaan krisis global telah memicu munculnya berbagai permasalahan sosial ekonomi masyarakat yang dihadapi daerah. Karena itu daerah memiliki kewajiban untuk memberikan pemecahan atau jalan keluar melalui implementasi arahan, strategi dan kebijakan yang kesemuanya tertuang kedalam suatu pelaksanaan pembangunan daerah yang terintegrasi.

”Saat ini banyak masalah yang harus ditangani segera, antara lain masih banyaknya masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan”, ungkap Darmansyah. Kemiskinan ini telah menyebabkan terbatasnya keleluasaan aksesibilitas masyarakat miskin terhadap pendidikan, kesehatan dan kesempatan berusaha. Untuk mengatasi hal tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Belitung telah membentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dengan cara melakukan:
1. Koordinasi, sinkronisasi dan penajaman kebijakan program di dalam penyusunan perencanaan dan strategi penanggulangan;
2. Pembangunan dan pengembangan kelancaran akses masyarakat miskin terhadap pelayanan pendidikan dan kesehatan;
3. Sosialisasi, pemberdayaan dan bantuan masyarakat miskin;
4. Perluasan kesempatan kerja dan berusaha melalui aistensi, pendampingan dan bantuan modal;
5. Pengawasan, pemantauan, pengendalian, evaluasi dan fasilitas program-program pengentasan kemiskinan pusat dan daerah.

Diungkapkan Darmansyah lebih lanjut bahwa selain permasalahan tersebut, hal lain yang menjadi masalah utama saat ini adalah tingkat pengangguran yang tiap tahunnya bertambah. Karena itu Pemerintah Kabupaten Belitung melakukan beberapa upaya, diantaranya melalui:
1. Pendidikan dan pelatihan yang strategis bagi peningkatan kemampuan, keterampilan dan produktifitas tenaga kerja daerah;
2. Perbaikan Iklim Berinvestasi
3. Dukungan dan rangsangan pengembangan usaha kecil dan menengah demi terwujudnya tenaga kerja mandiri serta berbasis potensi ekonomi lokal daerah.

Upaya-upaya penyelesaian permasalahan pokok tersebut diimplementasikan melalui pelaksanaan prioritas pembangunan daerah yang meliputi bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, perhubungan, kelautan dan perikanan, serta pariwisata.

Hadir mendampingi Bupati Belitung sekaligus bertindak sebagai moderator dalam penyampaian materi ini, Kapolres Belitung Rudy Tranggono, S.ST.,MK. Selain itu hadir pula Waka Polres Belitung Kompol Drs Suliyono beserta seluruh jajaran Polres Belitung, dan Kabag Humas Setda Kabupaten Belitung, Suharyanto, S.AP(Zakina)

Tanjungpandan (WP), Sejumlah ibu tampak tersenyum mengendong piagam trophy, simbol prestasi dari rangkaan perlombaaan. Prestasi perempuan memang bukan sekedar memenangkan perlombaan yang diselenggarakan PKK saja. Perempuan hendaknya dapat mewujudkan rasa syukur atas potensi yang dimiliki dengan sikap, tindakan dan karya positif untuk membangun setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, utamanya dalam mengisi pembangunan di Belitung ke arah yang lebih baik dan semakin berkualitas dari waktu ke waktu.

Peningkatan kualitas inilah yang seharusnya dijadikan filosofi dan kerangka pikir dalam menentukan setiap arah kebijakan pada setiap bidang, termasuk bidang sosial kemasyarakatan yang menjadi fokus program Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Hal ini menjadi sangat penting untuk dilakukan, mengingat esensi gerakan PKK sebagai kelompok kerja sekaligus sebagai wadah aktifitas bagi keluarga, utamanya kaum ibu agar dapat mendukung seluruh proses pembangunan.Terkait dengan semangat filosofis tersebut, ada 2 hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu: Peningkatan Kompetensi Diri dan Citra Kaum Ibu yang menjadi motor penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Tidak dapat dipungkiri bahwa budaya yang terbentuk dan berkembang di masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung telah menempatkan laki-laki pada posisi yang dominan sebagai pencari nafkah dan pemimpin keluarga. Karena itu, tingkat kesejahteraan keluarga sangat ditentukan oleh kaum laki-laki sebagai tulang punggung dari sebagian besar keluarga di Indonesia. Dengan demikian muncul asumsi bahwa dengan adanya nafkah yang banyak dari usaha suami, maka kesejahteraan dapat tercapai.

Asumsi ini tidak sepenuhnya benar, karena kesejahteraan dalam rumah tangga tidak selalu ditentukan oleh jumlah materi yang didapat. Namun, hal yang paling menentukan adalah pengelolaan (manajemen) kehidupan rumah tangga yang baik. Tugas manajerial ini umumnya dilakukan oleh kaum ibu. Karena itulah, seorang ibu dituntut untuk selalu meningkatkan dan mengembangkan kompetensi diri agar dapat menjadi manajer yang baik, dengan senantiasa memperbaharui pengetahuan dan wawasan tentang berbagai hal, termasuk isu-isu yang sedang berkembang di masyarakat.

Contoh kongkrit dari relevansi komponen-komponen ini adalah bagaimana seorang ibu mengatur pengeluaran atau belanja keluarga ditengah krisis yang melanda dunia saat ini, namun tetap mengedepankan gizi dan kesehatan keluarganya.

Faktor kedua yang harus diperhatikan adalah terkait dengan citra ibu dan kelembagaan organisasi Wanita (PKK). Peran wanita, khususnya kaum ibu dalam pembangunan memiliki tempat istimewa. Ibu adalah muara dari segala kebaikan, lambang kasih sayang dan penentu kualitas keluarga melalui bimbingan budi pekerti yang baik kepada putera-puteri. Para generasi penerus bangsa. Ironinya, tak jarang dijumpai pula pencitraan ibu yang sebaliknya, padahal ibu adalah teladan bagi pengembangan konsep diri, karakter dan kepribadian anak yang paling dekat.

Oleh sebab itu, hendaknya secara personal kesadaran terhadap citra diri yang positif ini harus senantiasa dijaga dan dipertahankan. Secara institusional, citra ibu-ibu dalah organisasi PKK juga harus dijaga, karena PKK adalah suatu kelompok kerja bukan kelompok-kelompok lainnya yang bersifat negatif. PKK juga merupakan wadah para ibu beraktifitas dan memberikan karya terbaik untuk mendukung pembangunan. Karena itu, peran dan tugas ini hendaknya kembali didudukkan pada tempat yang sebenar-benarnya. Hal ini disampaikan Bupati Belitung Ir.Darmansyah Husein dalam sambutan peringatan Puncak di Ruang Serbaguna Setda Kabupaten Belitung, Rabu, 28 Januari 2009.

Eksistensi dan citra PKK dengan ibu-ibu penggeraknya dapat dianalogikan atau diibaratkan sebagai vas bunga keramik yang sarat dengan dengan nilai-nilai seni, bercita rasa tinggi, dan penuh nilai estetika. sekaligus memiliki nilai pragmatis untuk menyimpan bunga warna-warni yang indah pula. Bila vas keramik tersebut pecah, maka bunga tersebut juga akan kehilangan keindahannya. Dengan kata lain, bila citra PKK buruk, maka musnahlah harapan yang ditumpukan pada ibu-ibu dalam wadah PKK sebagai pendorong pembangunan.

“Titik ekstrimisme analogi vas bunga keramik tersebut, hanyalah salah satu cara pandang sederhana agar kita senantiasa bersikap bijak dan bekerja dengan keikhlasan serta mawas diri tentang bagaimana menyikapi hidup dan kehidupan di tengah tantangan zaman” ujar Ir.Darmansyah Husein.

Dalam kesempatan ini, Bupati Belitung Ir,Darmansyah Husein menyerahkan sejumlah piagram dan trophy bagi pemenang lomba. Tampak hadir sejumlah unsur Muspida, pejabat dilingkungan pemerintah Kabupaten Belitung , Camat Selat Nasik, Camat Membalong Anas Nasito,SH, Camat Tanjungpandan Azhar,SIP, Camat Badau Aidin Dahri,SIP (Zakina)

Tanjungpandan (WP) Bupati Belitung Ir. H. Darmansyah Husein, Rabu siang pukul 14.00 WIB tanggal 28 Januari 2009 mengambil sumpah PNS dan mengangkat Sekretaris Desa menjadi PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Belitung, bertempat di ruang Serba Guna Pemkab Belitung, kompleks Kantor Bupati Jalan A. Yani No.1 Tanjungpandan Belitung.

Pengangkatan Sekretaris Desa Menjadi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Belitung ini didasarkan pada Surat Keputusan Bupati Belitung Nomor: 821/173/KEP/IX/2008 tanggal 31 Desember 2008.

Mengawali sambutannya, Darmansyah mengatakan bahwa momentum pengambilan sumpah PNS memiliki arti penting yang menandai awal pengabdian yang relatif panjang bagi pelayan publik atau PNS. Sejatinya, seorang pelayan publik yang baik haruslah memberikan pelayanan prima yang didasari keikhlasan, kesadaran yang tinggi, profesionalisme, integritas, loyalitas, kesetiakawanan moral dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana yang termaktub dalam janji Panca Prasetya Korp Pegawai Republik Indonesia.

”Pengambilan Sumpah PNS ini memiliki makna yang mengikat ke dalam dan ke luar”’ tegas Darmansyah. Secara internal, terdapat komitmen yang harus dilaksanakan oleh setiap PNS bahwa hidup adalah pengabdian setiap waktu kepada masyarakat, nusa dan bangsa. Dan secara eksternal dimaksudkan bahwa selain diri sendiri maka pengambilan sumpah ini juga disaksikan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Zat Maha Suci dimana kepadaNya, suatu hari nanti semua yang dilakukan di dunia ini akan dituntut pertanggungjawabannya.

Karena itu, menurut Darmansyah sebagai insan yang beriman dan bertaqwa kepadaNya, bersyukurlah akan kesempatan untuk pengabdian tersebut yang selanjutnya harus diwujudkan melalui kerja nyata dan prestasi-prestasi, sehingga kesempurnaan pengabdian itu memiliki nilai yang semakin sarat makna, baik bagi diri sendiri, masyarakat maupun negara.

Dikatakan pula oleh Darmnsyah bahwa selain pengabdian dan ukiran prestasi yang harus dicapai, maka hal terpenting yang harus dilakukan oleh setiap PNS adalah memberikan teladan yang baik kepada masyarakat. Dengan demikian citra diri PNS menjadi lebih baik dari waktu ke waktu, utamanya dalam hal disiplin dan profesionalisme. Motivasi diri yang positif untuk bekerja dengan baik, tidak harus selalu diukur dengan materi. Namun yang terpenting adalah komitmen dan rasa tanggung jawab pada diri dan Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana makna yang dimaksudkan dalam sumpah PNS.

Dalam pengarahannya, Darmansyah berharap kepada para Sekretaris Desa yang baru diangkat, agar dapat bekerja dengan penuh dedikasi dan disiplin yang tinggi mengingat arti penting Sekretaris Desa sebagai administrator sekaligus salah satu motor penggerak pembangunan di pedesaan. Dan, kepada seluruh PNS yang baru diambil sumpahnya diharapkan agar senantiasa memberikan karya terbaik, tekun dalam bekerja dan dapat meningkatkan kompetensi dirinya dari waktu ke waktu. ”Perjalanan bangsa ini ke depan sangat ditentukan oleh kualitas kerja para PNS untuk mengatasi persoalan yang ada ditengah hantaman krisis global” ujar Darmansyah menegaskan harapannya..

”Don’t ask your nation what they can do for you, but ask yourself what you can do for them” ungkap Darmansyah mengutip satir negarawan besar John F.Kennedy untuk menyegarkan kembali spirit akan pengabdian PNS di akhir sambutannnya.

Turut hadir pada kesempatan ini antara lain Sekda Kabupaten Belitung Ir. H. Mulgani, Asisten Bidang Administrasi Drs. H. Jasagung Heriyadi, M.Si., para Kepala Dinas/ Lembaga/Badan/Kantor/Bagian di Lingkungan Pemkab Belitung. (Zakina)

Laman Berikutnya »